Buka-bukaan Live Nikira Mirzani Ungkap Mirahayati Jual Skincare Berbahan Merkuri, BPOM Bungkam?

banner 300300

Makassar – Owner skincare Mirahayati, seorang pengusaha skincare ternama asal Sulawesi Selatan yang dijuluki Ratu Emas, kini tengah menghadapi sorotan tajam dari masyarakat.

Produk skincare yang diproduksi oleh perusahaannya diduga mengandung merkuri, bahan berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan kulit.

Dugaan ini mencuat setelah hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh Dr. Oky Pratama, seorang dokter spesialis kulit dan estetika terkemuka sekaligus pemilik bening’s klinik mengindikasikan adanya kandungan merkuri pada produk tersebut.

Dalam keterangan resminya, Dr. Oky menjelaskan bahwa tes laboratorium dilakukan setelah beberapa pasien mengeluh mengalami efek samping serius setelah menggunakan produk skincare dari brand milik Mirahayati.

“Hasil uji menunjukkan adanya kadar merkuri yang cukup tinggi pada beberapa sampel produk. Kandungan ini sangat berbahaya, terutama jika digunakan dalam jangka panjang,” ungkap Dr. Oky.

Merkuri merupakan bahan kimia yang kerap disalahgunakan dalam produk kecantikan, khususnya pemutih kulit, meskipun telah dilarang penggunaannya oleh BPOM.

Bahan ini dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, termasuk kerusakan permanen pada kulit, ginjal, hingga sistem saraf.

Mirahayati, yang selama ini dikenal dengan produk skincare yang laris di pasaran, belum memberikan pernyataan resmi terkait hasil uji laboratorium ini. Namun, melalui pengacaranya, ia menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi internal dan siap bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan keamanan produknya.

Sebelumnya dalam live tiktok Nikita Mirzani blak-blakan menyebut Mirahayati melakukan penipuan dengan menjual produk berbahan berbahaya atau mengandung merkuri.

Mirahayati diketahui merupakan juragan kosmetik perawatan kulit dengan merk dagang MH. MH sudah lama berproduksi dan memasarkan produknya di Sulawesi Selatan.

Hingga berita ini dimuat. Kami mencoba melakukan konfirmasi ke pihak Mirahati dan BPOM, namun hingga berita ini dimuat keduanya belum memberikan tanggapan.

banner 500350
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments