BACAONLINE.ID, MAKASSAR — Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Prof Djamaluddin Jompa menyebut petisi forum dosen dan guru besar lingkup Unhas tidak mewakili Unhas secara kelembagaan.
Menurut Prof Djamaluddin Jompa aksi kritikan ke Presiden Jokowi tersebut berdiri sendiri dan tidak atas nama kampus.
“Bukan persoalan pada isinya, tapi prosesnya. Kalau ada keputusan yang dibuat atas nama institusi, tentunya pasti ada prosesnya dalam bingkai organisasinya.” kata Prof Djamaluddin Jompa di Makassar, Sabtu (3/1).
Lebih lanjut, kata Rektor Unhas kegiatan tersebut bahkan tanpa melalui organisasi resmi guru besar, bukan keinginan beberapa pihak.
“Guru besar sambung Prof Djamaluddin Jompa ada organisasinya, bukan dalam bentuk orang per orang dan mengatasnamakan institusinya,” terangnya.
Kendati demikian, Prof Djamaluddin sudah membuat maklumat atau imbauan secara resmi kelembagaan dan menghargai setiap pilihan. Namun meminta Sivitas Akademika menjadi garda penyejuk bangsa di tengah pesta demokrasi di Indonesia.
“Saling menghargai perbedaan pilihan itu sangat biasa. Tapi kemudian, walaupun kadang ada kebebasan dalam berakademik tapi tetap dalam bingkai yang bertanggung jawab,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, beberapa orang dengan mengatasnamakan Forum Guru Besar dan Dosen akan menyatakan sikap terkait dinamika demokrasi di Indonesia. Deklarasi Penyataan Sikap tersebut tersebar melalui sebuah pamflet digital lengkap dengan logo Unhas.