Makassar – Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) Dr Ibnu Hajar menilai beberapa figur memiliki potensi menjadi pelanjut estafet kepemimpinan Bupati Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo.
Bupati Adnan IYL akan mengakhiri kepemimpinannya di Kabupaten Gowa selama dua periode dalam waktu dekat.
Adapun figur dimaksud pemilik rekam jejak yang baik selama berproses, yakni Wakil Ketua Komisi XI DPR RI sekaligus eks Ketua PPP Sulawesi Selatan HM Amir Uskara dan Ketua DPD PAN Gowa Husniah Talenrang.
“Amir Uskara sependek sepengetahuan saya, boleh dikata politisi ulung. Ruang pengabdian dimulai dari aktivis, menjadi Anggota DPRD kabupaten Gowa, Anggota DPRD Sulsel dan DPR RI kali kedua,” ujar Dr Ibnu Hajar.
Dengan segudang pengalaman itu, Amir Uskara dikenal pula sebagai sosok religius, banyak memiliki sumbangsih bidang pendidikan keagamaan tentu itu jadi modal besar bagi Amir Uskara.
“Amir Uskara sarat prestasi segudang pengalaman, tentu sangat bisa, kapasitas memiliki sifat leadership yang baik dan terpenting terbiasa melakukan interaksi masyarakat,” pungkasnya.
Sosok lain yang dinilainya memiliki peluang adalah Husniah Talenrang. Husniah merupakan figur perempuan yang memiliki modal sosial dan kapabilitas yang mumpuni.
Menurut dia, Husniah banyak membawa gagasan untuk Kabupaten Gowa dan mendobrak isu disparitas kepemimpinan perempuan terhadap panggung politik.
“Sosok Husniah ini menarik. Perempuan yang menerabas klasifikasi antara perempuan dan laki-laki dalam dunia politik dan itu menarik juga berbeda,” bebernya.
Selain Husniah Talenrang aktif berinteraksi dengan masyarakat, Husniah terkenal tidak ada sekat dengan masyarakat dan membuka ruang silaturahmi yang luas.
Saat ditanya soal peluang paket, sivitas akademika UIN Alauddin Makassar ini menyebut politik itu dinamis. Seperti yang dia sampaikan, Gowa melahirkan banyak figur calon pemimpin.
Kendati demikian, jika Amir Uskara dan Husniah Talenrang berpasangan, kemungkinan besar paket ini memenangkan pertarungan dengan keunggulan potensi dan geopolitik keduanya.