Makassar – Juru bicara pasangan calon nomor urut 1 untuk Pilgub Sulsel, Asri Tadda, menanggapi bocoran hasil survei dari lembaga Script Survei Indonesia (SSI).
Menurut Asri Tadda survei Pilkada merupakan hal yang lumrah dan setiap kontestasi selalu ada. Namun menurut Jubir Danny-Azhar ini, banyaknya hasil survei membuat masyarakat bingung.
“Sah-sah saja lembaga survei punya hasil seperti itu. Hanya saja, kalau dilihat dari tingkat kepercayaan, survei dari SSI ini selalu buat bingung masyarakat,” ujar Asri Tadda.
Meski begitu, Asri juga menegaskan bahwa hasil survei SSI tidak akan memengaruhi tim pasangan DiA. Ia menyebut timnya memiliki hasil survei internal yang menunjukkan peluang besar pasangan DiA untuk unggul di Pilgub Sulsel.
“Jadi kami tidak terpengaruh dengan rilis survei itu karena secara internal juga ada survei yang jadi pegangan kami, di mana posisi DiA sangat meyakinkan bisa memenangkan Pilgub Sulsel 2024,” tambah Asri.
Asri Tadda juga berpesan kepada masyarakat Sulsel agar tidak mudah terpengaruh oleh hasil survei yang dirilis oleh lembaga-lembaga survei, karena menurutnya, survei tersebut dibuat dengan motif dan kepentingan tertentu.
“Karena itu kami mengajak seluruh rakyat Sulsel untuk tidak mudah percaya dan terhasut dengan hasil survei, karena semua tentu dibuat dengan motif dan kepentingan masing-masing. Hasil survei yang sebenarnya adalah pada hari pemilihan Gubernur pada 27 November mendatang. Dan kami yakin, Insya Allah DiA akan memenangi Pilgub dan kita semua bisa mengawal visi mewujudkan Sulsel yang lebih baik,” tutupnya.
Sebelumnya beredar hasil survei (SSI) untuk elektabilitas calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) 2024-2029, pada Selasa (24/9).
Hasilnya, menampilkan pasangan calon nomor urut 2 Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi unggul dengan hasil 65.24 persen, kemudian disusul paslon nomor urut 1 Ir H Danny Pomanto-Azhar Arsyad 18.66 persen. Sementara memilih tidak menjawab/belum jawab sebesar 16.10 persen.
Pihak SSI menyebut survei tersebut bersifat privat untuk kandidat yang menginginkan kinerja timnya terpotret dan memang dilaksanakan medio September 2024. Untuk margin of error dari uji petik sendiri sebesar +- 3.5 persen.
“Survei tersebut bersifat privat untuk kandidat menakar kinerja tim seperti potret elektabilitas di Sulawesi Selatan jelang pencoblosan 27 November mendatang,” kata dia kepada bacaonline.id, Selasa (24/9).
Dia menambahkan, uji petik dilakukan dengan 820 responden dan metode yang digunakan multistage random sampling method. Adapun responden merupakan Warga Negara Indonesia (WNI), sudah memiliki hak pilih saat dimintai waktu survei.
Tentang Script Survey Indonesia (SSI)
Script Survey Indonesia (SSI) merupakan lembaga penelitian. SSI dari laman ssi.web.id melakukan kerja-kerja survei pemenangan dan pemetaan.
Terbaru, Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) merilis 62 lembaga survei terdaftar sebagai anggota Tahun 2023/24.
SSI bergabung di Persepi dengan banyak lembaga survei terkenal di Indonesia, seperti Lembaga Survei Indonesia (LSI), Populi Center, Saiful Mujani Research and Counsulting (SMRC), Indikator Politik Indonesia, Celebes Research Center (CRC), Poltracking Indonesia hingga Indonesia Politics Resesrch Counsulting (IPRC).(*)
