Makassar – Paus Fransiskus dijadwalkan akan mengunjungi Indonesia pada 3 hingga 6 September 2024. Kunjungan ini merupakan bagian dari hubungan bilateral yang telah terjalin erat antara Indonesia dan Vatikan.
Dalam wawancara eksklusif di kanal YouTube Kompas, juru bicara panitia kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia, Romo Thomas Ulen Ismoyo, mengungkapkan alasan di balik kunjungan bersejarah ini.
“Keputusan Paus didasari oleh hubungan bilateral dengan Vatikan. Selain itu, Indonesia juga berperan dalam memajukan keberagaman dan toleransi,” jelasnya.
Sebelumnya, kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia direncanakan pada tahun 2020, namun terpaksa ditunda akibat pandemi COVID-19. Kini, kunjungan tersebut baru dapat direalisasikan pada tahun 2024.
Romo Thomas juga menambahkan bahwa Vatikan merupakan salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1947. Ia juga menuturkan bahwa Indonesia adalah miniatur keberagaman yang patut dijadikan contoh oleh negara-negara lain.
Paus Fransiskus memandang Indonesia bukan hanya sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, tetapi juga sebagai tempat di mana para pemimpin agama memiliki peran penting dalam memajukan masyarakat dan bangsa.
Kunjungan ini menjadikan Paus Fransiskus sebagai Paus ketiga yang melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia, setelah Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989 dan Paus Paulus VI pada tahun 1970.
Selama berada di Indonesia, Paus Fransiskus dijadwalkan menghadiri misa akbar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Selain itu, beliau juga akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, serta melakukan pertemuan dengan pejabat pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan masyarakat sipil di Aula Istana Negara.
Setelah kunjungan di Indonesia, Paus Fransiskus akan melanjutkan perjalanan ke Papua Nugini pada 6 September 2024, yang sekaligus menandai akhir dari kunjungan kenegaraannya di kawasan ini.