Makassar – Pihak Iran mengisyaratkan serangan terhadap Israel berlangsung selama empat hari. Bahkan, imbauan larangan penerbangan sipil di wilayah kedaulatan Iran diberlakukan hingga 14 Agustus 2024.
“Operasi udara Iran terhadap Israel bisa berlangsung tiga atau empat hari,” kata Ahmad Bakhshayesh Ardestani, Anggota Komisi Keamanan Nasional Parlemen Republik Iran kepada Iran International, Sabtu (10/8) lalu.
Menurut dia, Iran sudah memikirkan konsekuensi dari serangan tersebut dan menyatakan kesiapan dari perkembangan selanjutnya,” tambah dia.
Iran telah mengeluarkan pemberitahuan kepada penerbang (NOTAM) terkait larangan terbang di wilayah udara Iran. Kendati demikian, imbauan itu untuk latihan tembak dan tidak spesifik untuk agenda khusus aksi balasan terhadap Israel.
Bocornya, NOTAM Iran berawal dari pertahanan Amerika Serikat pada Sabtu malam lalu.
Perintah larangan terbang tersebut mencakup wilayah OID29 Teheran. Latihan tembak, menurut NOTAM, akan berlangsung dari 11 Agustus hingga 14 Agustus 2024, antara pukul 04.30 hingga 14.30 waktu setempat, setiap harinya.
Masih menurut peringatan tersebut, latihan tembak akan dilakukan dari permukaan tanah hingga 10.000 kaki di atas permukaan laut (AMSL).
Semua pilot disarankan untuk menghindari area tersebut selama waktu latihan tembak berlangsung.
Sebelumnya, Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei menyerukan pembalasan atas kematian pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh dan serangan terhadap pasukan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) bulan April 2024 lalu yang mengakibatkan wafatnya tujuh orang, salah satunya petinggi IRGC.
Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) memastikan Teheran bakal menghukum keras Israel sesuai perintah pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
“Perintah pemimpin tertinggi mengenai hukuman keras terhadap Israel dan balas dendam atas darah Ismail Haniyeh jelas dan eksplisit..perintah itu akan dilaksanakan dengan cara terbaik,” kata wakil komandan IRGC Ali Fadavi.