KPU Pleno Penetapan Kepala Daerah Terpilih, Forkopimda Polewali Mandar Hadir

banner 300300

Polman – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Polewali Mandar menggelar rapat pleno terbuka penetapan Pasangan Calon Terpilih Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar hasil Pemilihan Serentak Tahun 2024, di Hotel Ratih Polewali pada Kamis (09/01).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Polman, Ketua DPRD Kab. Polman, Jajaran Forkopimda, Kepala OPD, Anggota Bawaslu Kabupaten Polewali Mandar, Pimpinan Partai Politik Pengusul dan tamu undangan lainnya.

Pelaksanaan Penetapan, Sebagaimana ketentuan pasal 57 ayat (1) huruf a Peraturan KPU Nomor 18 Tahun 2024 tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Walikota.

“Hari ini adalah penetapan pasangan calon terpilih, sesuai dengan surat yang kami terima, serentak seluruh Indonesia, jadi hari ini juga dilakukan penetapan di KPU Provinsi. Jadi perlu kami sampaikan teman-teman sudah melihat prosesnya, Alhamdulillah berjalan lancar meskipun Bupati terpilih tidak sempat hadir,” ujarnya Ketua KPU Polewali Mandar.

Penetapan Bupati terpilih ini jumlahnya 111.590 dengan persentase 43,49 dari total suara. Paslon nomor urut satu Sdr. H. Samsul Mahmud dan A. Nursami terpilih.

“Alhamdulillah kalau kita berpatokan pada pilkada sebelumnya, pilkada kali ini ada peningkatan, secara keseluruhan kami mengalami peningkatan, pembandingan antara 2018 dengan 2024 ini. Alhamdulillah Kabupaten Polewali Mandar tidak ada PLU dan tidak ada gugatan di MK, sehingga KPU Polman menjadi salah satu Kabupaten yang boleh menetapkan Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Posisi kami dalam hal pengusulan, kami nanti akan melakukan pengusulan SK, ke DPR dan nanti kami akan menunggu informasi selanjutnya dari pimpinan terkait jadwal pelantikan,” tambahnya.

Mewakili Bupati dan Wakil Bupati terpilih, Drs. Muhiddin Muchtar menyampaikan, agar seluruh masyarakat tidak terpaku dengan sekat atau perbedaan politik. Ia berharap masyarakat fokus bekerja sama untuk membangun daerah menjadi lebih baik.

“Saya sampaikan, bahwa Pemilu atau Pilkada ini sudah selesai, pilkada ini hanyalah sarana demokrasi untuk menuju tujuan akhir yaitu kesejahteraan rakyat. Pilkada ini hanya jembatan harus kita lalui, kami ditunggu untuk menyejahterakan rakyat di sana,”

“Oleh karena itu, tugas dan tanggung jawab kami sebagai pemenang dalam pilkada ini, kami faham tanggung jawab kami, tapi membutuhkan tanggung jawab dari semua stakeholder yang ada. Sehebat anda dalam menjalankan tugas dan fungsinya tanpa ada keterlibatan dari semua stakeholder, ormas, dan masyarakat, tidak akan mungkin bisa mencapai tujuan. Oleh karena itu, mari kita membangun kohesi dan kerja sama membangun negeri, sekat-sekat politik, perbedaan politik dan pandangan adalah perbedaan yang harus kita terima. Maka dari itu jangan lagi ada konflik, mari kita bersatu,” jelasnya.

banner 500350

Tinggalkan Balasan