Makassar – Dalam konteks politik lokal Indonesia, Pilgub Sulsel 2024 menjadi salah satu pertarungan yang paling menarik untuk diikuti. Penyatuan kekuatan besar dari relawan Pro Jokowi dan Prabowo Mania 08 yang mendukung Danny Pomanto (DP) menunjukkan dinamika politik yang unik dan strategis.
Dalam sosiologi politik, modal sosial adalah faktor penting dalam membentuk dan mengarahkan dinamika politik. Pierre Bourdieu dalam teorinya tentang modal sosial menyebutkan bahwa dukungan lintas kelompok sosial-politik memperlihatkan bagaimana modal sosial dapat diakumulasikan dan digunakan untuk mendapatkan kekuasaan politik. DP berhasil menggabungkan modal sosial, ekonomi dan kultural yang dimilikinya untuk menciptakan daya tarik politik yang kuat.
Fenomena penyatuan relawan dari kubu Jokowi dan Prabowo untuk mendukung DP menunjukkan bagaimana modal sosial dapat diakumulasikan dan digunakan untuk memperkuat basis dukungan politik. Relawan memainkan peran penting dalam mengartikulasikan pesan-pesan politik dan membangun narasi positif tentang kepemimpinan DP. Dukungan ini tidak hanya meningkatkan popularitas DP tetapi juga memperluas jangkauan kampanye hingga ke tingkat akar rumput.
Implikasi Penyatuan Kekuatan Besar
Dukungan lintas kubu ini mencerminkan dinamika baru dalam politik lokal di mana identitas politik tradisional mulai pudar dan digantikan oleh politik berbasis kinerja dan integritas. DP mampu menciptakan basis dukungan yang kuat melalui program-programnya di Makassar yang terbukti berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pendekatan DP yang inklusif dan kemampuannya untuk menjaga hubungan baik dengan berbagai kelompok menunjukkan bahwa politik lokal semakin dipengaruhi oleh kualitas kepemimpinan dan kemampuan untuk beradaptasi dengan dinamika sosial-politik yang kompleks.
Contoh serupa dapat dilihat dalam politik internasional. Misalnya, di Prancis, Emmanuel Macron berhasil memecah polarisasi tradisional antara sayap kiri dan kanan dengan membentuk gerakan politik En Marche! yang berfokus pada reformasi dan modernisasi. Di Kanada, Justin Trudeau juga berhasil mengumpulkan dukungan dari berbagai kelompok sosial dengan fokus pada inklusivitas dan kebijakan progresif. Kedua contoh ini menunjukkan bagaimana pemimpin politik dapat memanfaatkan modal sosial dan kinerja untuk membangun basis dukungan yang luas dan beragam.
Potensi Kemenangan DP dalam Pilgub Sulsel 2024
Jika DP dapat memanfaatkan dukungan ini dengan baik dan menerapkan strategi kampanye yang efektif, ia berpotensi mengubah peta politik di Sulawesi Selatan. Dukungan dari relawan Jokowi dan Prabowo bukan hanya memperkuat posisinya tetapi juga memperkenalkan model baru dalam politik lokal yang lebih berfokus pada kinerja dan kapabilitas pemimpin. Keberhasilan DP dalam mengintegrasikan dua kekuatan besar ini juga dapat dilihat sebagai bentuk kapital sosial yang memobilisasi dukungan lintas kelompok, menandakan bahwa politik lokal di Indonesia semakin bergerak menuju politik berbasis isu dan kinerja, bukan sekadar afiliasi partai.
Penyatuan kekuatan besar dari relawan Jokowi dan Prabowo untuk mendukung DP dalam Pilgub Sulsel 2024 merupakan langkah strategis yang berpotensi mengubah lanskap politik regional.
Fenomena ini menunjukkan bagaimana modal sosial dapat diakumulasikan dan digunakan untuk memperkuat basis dukungan politik. Dengan pendekatan inklusif dan fokus pada kinerja, DP memiliki peluang besar untuk memenangkan pertarungan politik ini dan memperkenalkan model baru dalam politik lokal yang lebih berfokus ide dan gagasan pada kualitas kepemimpinan dan kapabilitas.
Penulis Dr. Ibnu Hadjar Yusuf M.I.Kom adalah Dosen Komunikasi UIN Alauddin Makassar yang sering memberikan pandangan terkait dinamika politik Sulawesi Selatan.