Jakarta – Sebanyak 525 warga Indonesia mendaftarkan diri menjadi insan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.
Dari 525 tersebut, merupakan calon pimpinan (Capim) KPK dan calon dewan pengawas (Dewas) KPK.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Pansel Capim dan Calon Dewas KPK Prof Arif Satria melalui vidio rilisnya, Selasa (16/7).
“Jumlah pendaftar sebanyak 525, namun yang daftar Capim sebanyak 318 orang dan 207 Dewas,” ujar Prof Arif Satria yang juga merupakan Ketua PP ICMI tersebut.
Adapun rincian dari 525 itu, sebanyak 318 orang mendaftar sebagai calon pimpinan dan untuk gendernya 298 pelamar adalah laki-laki dan 20 orang perempuan.
Sementara untuk calon dewan pengawas terbagi atas 184 laki-laki, 23 perempuan dengan total sebanyak 207 pelamar.
“Untuk latar belakang pendaftar, antara lain ASN, akademisi, APH, lembaga negara, swasta, praktisi dan dari civil organization,” pungkasnya.
Kendati Pansel tidak mengumumkan nama pendaftar yang banyak itu, beberapa orang sudah mendeklarasikan diri sebagai pelamar, seperti Sudirman Said, petahana pimpinan Nurul Ghufron, Johanis Tanak, Pahala Nainggolan dan beberapa dari internal KPK.
Selain itu, 4 orang anggota Indonesia Memanggil (IM57+) Institute terdiri dari mantan Deputi Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat (PIPM) KPK Harry Muryanto; mantan Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (Dikyanmas) KPK Giri Suprapdiono; Kepala Training Pusat Edukasi Antikorupsi (ACLC) Hotman Tambunan; dan mantan Kepala Bagian Rumah Tangga KPK Arien Marttanti Koesniar.
Diketahui Pansel Capim dan Dewas KPK menutup secara resmi pendaftaran pada Senin (15/7) pukul 23.59 WIB.