BACAONLINE.ID, MAKASSAR — Kemenkominfo RI berkolaborasi dengan mesin penelusuran internet Google Indonesia dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Selatan menyelenggarakan Kegiatan Literasi Digital Pemilu Damai yang dilaksanakan, Kamis (1/2) di Upperhills Convention Hall, Makassar, Sulsel.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk cerdas dalam memilih berita dan bijak berkreasi di media sosial agar dapat menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif dalam menghadapi Pemilu 2024. Sebanyak 500 hingga 1000 peserta yang terdiri dari jejaring dan anggota komunitas lokal ditargetkan hadir dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi, di mana workshop yang bertema “Cerdas Berinternet, Pintar Tangkal Hoaks” dilaksanakan pada sesi pagi, sedangkan sesi siang akan diisi dengan talkshow yang bertema “Cerdas Memilih, Bijak Berkreasi”.
Kegiatan Literasi Digital Pemilu Damai merupakan rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Program Literasi Digital unuk Pemilu Damai dihadiri dari berbagai organisasi, seperti Masika ICMI, Genbi dan lain-lain unsur OKP.
Selain OKP dan lintas organisasi, hadir mendampingi Menkominfo Budi Arie Setiadi, Kapolda Sulsel Andi Rian Ryacudu Djajadi, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, Komisioner Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli dan Google Indonesia.
Pada kegiatan ini, juga dilaksanakan Deklarasi Pemilu Damai, ikrar deklarasi dipimpin langsung Menteri Komunikasi dan Informasi Budi Arie Setiadi yang juga diikuti seluruh hadirin dan peserta.
Berikut isi deklarasi tersebut :
“Deklarasi hari ini, kami, para pemangku kepentingan yang berkumpul di sini, dengan penuh semangat dan tanggung jawab sebagai warga negara Indonesia, secara resmi mendeklarasikan komitmen bersama kami. Dengan sungguh-sungguh kami berkomitmen untuk menjaga keberlangsungan demokrasi, mengedepankan informasi fakta, menolak politik identitas dan SARA, bertekad menjaga kedaulatan dan persatuan bangsa di atas segala perbedaan. Dengan deklarasi ini, kami bersatu tangan dalam semangat persatuan dan gotong royong, menciptakan pemilihan yang damai, adil dan bermartabat. Deklarasi ini ditetapkan pada 1 Februari di Kota Makassar sebagai tanda komitmen kami untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik, berlandaskan pada nilai-nilai keadilan, persatuan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.”
Menteri Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengharapkan momentum pesta demokrasi ini dapat diikuti oleh seluruh warga Indonesia dengan menjadi pemilih, terutama generasi milenial.
“Tentunya bagian dari tugas kami (Kominfo) adalah mengajak masyarakat semuanya untuk memilih. Terutama untuk generasi muda,” kata Menteri Budi Arie Setiadi disela-sela kegiatan Literasi Digital untuk Pemilu Damai di Makassar “Cerdas Memilih, Bijak Berkreasi” di Upper Hills Convention Hall, Makassar,” ujar Menkominfo Budi Arie Setiadi.
Menteri Kominfo mengajak generasi milenial yang memiliki hak suara agar jangan menjadi bagian dari Golongan Putih (Golput). Selain sebagai warga negara yang tunduk dan patuh terhadap sistem demokrasi.
Menteri Budi juga mengatakan, generasi milenial merupakan jumlah pemilih terbanyak untuk pemilu tahun ini.”Pemilu itu adalah haknya seluruh rakyat. Jadi jangan golput. Ayo ajak temannya untuk berbondong-bondong datang ke TPS,” pintanya.
Generasi milenial adalah sebutan untuk orang yang lahir pada 1980 hingga 1994. Sedangkan pemilih dari Generasi Z adalah sebanyak 46.800.161 pemilih atau sebanyak 22,85% dari total DPT Pemilu 2024.
Adapun sebutan Generasi Z merujuk pada orang yang lahir mulai 1995 hingga 2000-an.
Jika diakumulasikan, total pemilih dari kelompok generasi milenial dan Generasi Z berjumlah lebih dari 113 juta pemilih. Kedua generasi ini mendominasi pemilih Pemilu 2024, yakni sebanyak 56,45% dari total keseluruhan pemilih.