Tanggapi W Super Club Hotman Paris, Aktivis Leptan Gelar Aksi di Depan Kantor DPRD Sulsel

banner 300300

BACAONLINE.ID, MAKASSAR – Aktivis Layar Pembaruan Pemuda Tani Nelayan Nusantara (Leptan) memberikan respon atas berdirinya W Super Club milik Hotman Paris di Kota Makassar.

Adapun aksi Leptan digelar di Depan Kantor DPRD Sulawesi Selatan, Jumat (31/5).

Yus, selaku koordinator lapangan menyampaikan bahwa aksi demontrasi yang dilakukan merupakan respon atas diresmikannya W Super club beberapa hari yang lalu.

“emudian yang membuat kita tidak terima adanya statemen dari Hotman Paris menjelaskan bahwa dengan adanya W Super Club Ini merupakan salah satu tempat yang akan dijadikan restoran untuk elite di Kota Makassar dan akan berdansa sampai akhir zaman, kemudian mencari sampai seribu wanita cantik untuk dipekerjakan,” ujar Yus dalam orasinya.

“Sebuah tamparan keras bagi masyarakat Bugis Kota Makassar yang secara keagamaan dan kebudayaan menjunjung tinggi moralitas adab dalam kehidupan sehari-hari, tentu dengan adanya W Super Club ini akan membawa dampak buruk bagi generasi muda yang ada di Kota Makassar,” serunya.

Ia juga menambahkan dan meminta kepada Hotman Paris untuk melakukan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Bugis-Makassar atas permyataan yang dikeluarkanya tersebut.

Kembali Leptan ingatkan dan tegaskan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam peresmian W Super Club Makassar bahwa Sulawesi Selatan khususnya Kota Makassar untuk tidak mengeneralisir dengan kota-kota lain apalagi Kota Makassar adalah kota Daeng yang menjunjung tinggi kebudayaan dan rasa malu.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan Leptan tersebut mengakibatkan kemacatan panjang sepanjang Jalan Urip Sumiharjo.

Sebelum membubarkan diri, massa aksi diterima oleh Sekwan DPRD Sulsel.

Sementara Ketua Umum Leptan Nusantara, mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat bahwa secara tegas akan menolak keras kehadiran W Super Club dan pernyataan dianggap telah menodai kebudayaan masyarakat Bugis Makassar, kehadiran tempat semacam W Super Club ini dikhawatirkan menjadi tempat maksiat yang bisa merusak tatanan masyarakat Sulawesi.

Demikian pernyataan Hasrul Rahman akrab disapa Arul menegaskan akan kembali melakukan aksi dengan jumlah massa yang lebih banyak jika dalam waktu tidak ada respon cepat dari pemerintah.

banner 500350

Tinggalkan Balasan