BACAONLINE.ID, MAKASSAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Makassar menerima Transfer Dana Pusat sebesar Rp 2,2 triliun. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk 2 infrastruktur.
Hal ini ditegaskan Kepala Bappeda Kota Makassar Helmy Budiman saat dimintai tanggapan sebagai penerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan daftar alokasi daftar alokasi dana Transfer ke Daerah (TkD).
“Kita tetap melakukan prioritas untuk pembangunan infrastruktur,” kata Helmy Budiman di Gedung Balaikota Makassar dilansir Harian Fajar, Rabu (13/12).
Helmy menambahkan, pengalokasian anggaran dilakukan sesuai aturan yang ada. Adanya Mandatory Spending anggaran infrastruktur memang mengalami peningkatan.
“Untuk tahun 2024 sampai dengan 2027 itu kita dapat perintah Mandatory Spending untuk melakukan peningkatan infrastruktur dari 30% menjadi 40%. Nah tentunya untuk tahun depan seperti sebagaimana amanat aturan yang terbaru untuk dukungan itu tetap sama, Mandatory Spending itu sektor pendidikan dan kesehatan tetap mendapatkan porsi yang sama,” tambahnya.
Adapun beberapa pekerjaan infrastruktur yang akan dijalankan pada 2024 adalah proyek yang selama ini tidak dijalankan padahal sudah lama direncanakan.
Seperti, merevitalisasi Lapangan Karebosi yang sudah beberapa kali gagal tender. Adapula proyek Macca yang mengalami hal serupa. “Penyelesaian Macca, penyelesaian Karebosi yang akan kita prioritaskan di 2024,” tegasnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin memberi saran daerah penerima DIPA dan TkD dana pusat untuk memiliki sumber pendapatan baru. Salah satu saran yang diusul adalah memproduksi Pisang Cavendish.
“Makanya kita mendorong ekonomi bisnis Pisang Cavendish. Kalau bisnis ini berhasil, hasilnya bisa melebihi Rp 54,77 T,” kata Bahtiar saat menghadiri Acara DIPA dan TkD di Makassar beberapa hari lalu.