BACAONLINE.ID, MAKASSAR – Tempat Hiburan Malam (THM) W Super Club Makassar menyulut respons banyak pihak.
W Super Club sendiri berlokasi di Kawasan Centre Point of Indonesia (CPI), Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Terbaru, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid (BKPRM) Indonesia menilai W Super Club yang baru saja diresmikan langsung oleh pengacara nasional Hotman Paris dinilai rawan menimbulkan konflik sosial.
“Ketika ada hiburan malam Kamtibmas akan terganggu, kedepannya dikhawatirkan banyak terjadi kriminalitas akibat pengaruh alkohol,” ujar Ketua Umum BKPRMI Makassar, Muhammad Khaerul surat resminya, Kamis (30/05).
Bukan itu saja, menurutnya kehadiran W Super Club Makassar yang disinyalir terbesar di Kawasan Indonesia Timur sangat bertolak belakang dengan sematan Makassar sebagai Serambi Madinah yang mana tingkat religiusnya sangat tinggi.
“Jangan sampai budaya-budaya luar mempengaruhi kereligiusan kota ini dan mempengaruhi anak-anak bangsa terutama anak muda di Makassar.” terangnya.
Sebelumnya, diberitakan Pengurus Daerah Muhammadiyah Makassar menolak kehadiran diskotik W Super Club Makassar.
Organisasi Islam itu bereaksi usai melihat tayangan vidio peresmian W Super Club Makassar.
Adapun Muhammadiyah secara kelembagaan membuat surat Nomor: 042/PER/III.0/A/2024 yang ditujukan ke otoritas pemberi izin.
“Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar dengan ini menyatakan menolak dengan keras hadirnya sarana tersebut sebagai pusat clubbing terbesar di Kota Makassar,” bunyi surat tersebut.
PD Muhammadiyah Kota Makassar melampirkan landasan dasar penolakan. Salah satunya adalah terbukanya peluang bagi siapa saja untuk beraktivitas di tempat tersebut.
“Semakin rusaknya moral agama generasi muda kita, sebagaimana Firman Allah: Kemudian, datanglah setelah mereka (generasi) pengganti yang mengabaikan shalat dan mengikuti hawa nafsu. Mereka kelak akan tersesat (QS: Maryam 19:59),” sambungnya.
Alasan lain, sebab diskotik yang menghadirkan minuman beralkohol dan erat kaitannya dengan budaya luar sangat bertentangan dengan agama dan kebudayaan masyarakat Indonesia.
Dukungan dan pernyataan sikap atas kehadiran W Super Club juga datang dari berbagai Ormas, seperti Brigade Muslim Indonesia (BMI), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel, NU, Himpunan Mahasiswa Islam, ICMI Muda, Pandawa Pattingalloang Sulawesi Selatan, Aliansi Suku Makassar, Ustad Das’ad Latif dan Anggota DPRD Kota Makassar.