Firman Hamid Pagarra Dukung Transformasi Posyandu dari Layanan Anak ke Layanan Semua Usia

banner 970x250

Makassar – Penjabat (Pj) Pj Sekda Makassar, Firman Hamid Pagarra secara resmi melaunching 19 Puskesmas berstandar Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP).

Peresmian ini ditandai dengan penyerahan SK Wali Kota dan penandatanganan komitmen kepada para Kepala Puskesmas.

cropped cropped 853FEDBB 8E5D 43D8 93BA 58386E984568 scaled 1 1

Kegiatan ini dihadiri langsung Kepala Balai Besar Laboratorium Biologi Kesehatan, Ditjen Kesmas Kemenkes RI, dr. Darmawali Handoko, Direktorat Tata Kelola Kesehatan Masyarakat, Lisa Trestiasari, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, DR. dr. H. Ishaq Iskandar, Senior Program Manager USAID Momentum Sulsel, dr. Salwa Mochtar, para Kepala Dinas Kota Makassar, Camat se-Kota Makassar, di Ruang Sipakatau, Kamis (1/08).

Pj Firman yang juga Kepala Bapenda Makassar ini mendukung penuh transformasi layanan kesehatan primer ini. Dia mengatakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) bagian dari meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan.

Dengan tujuan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat dan mewujudkan masyarakat sehat dengan membenahi standarisasi layanan kesehatan, kelembagaan dan struktur organisasi, serta digitalisasi masif dalam sistem pelayanan.

“Jadi puskesmas membawahi Posyandu yang sudah berstandar ILP ini lebih ke pelayanan yang berfokus pada kelompok sasaran, yang awalnya hanya melayani ibu dan bayi, nantinya Posyandu menawarkan paket untuk seluruh usia, baik dari anak, remaja, hingga lansia. Jadi semua usia sudah bisa ke Posyandu untuk mengecek kesehatannya,” ucapnya.

Firman mengungkapkan untuk dapat berjalan secara optimal, diperlukan penataan kelembagaan, sumber daya dan pola pembinaan berjenjang, salah satunya revitalisasi peran Posyandu dan sistem kelembagaan meliputi struktur organisasi dan anggaran.

Sejalan dengan standarisasi ILP pada posyandu ini, Firman juga menyebutkan pelayanan kesehatan di Kota Makassar sejak 2016 sudah mendapatkan perhatian dari pemerintah tingkat pusat dan international.

Terbukti tiap tahunnya layanan kesehatan homecare Makassar menjadi top inovasi pelayanan publik dari Kemenpan Rb serta masuk top 40 besar dari PBB.

“Dengan adanya ILP ini semoga bisa menjadi lebih baik apalagi dilengkapi dengan kendaraan listrik home care . Bisa sinergi dalam percepatan pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat,” tuturnya.

Sementara, Kepala Balai Besar Laboratorium Biologi Kesehatan, Ditjen Kesmas Kemenkes RI, dr. Darmawali Handoko, pentingnya integrasi pelayanan kesehatan primer sebagai upaya meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat Makassar.

Implementasi ILP merupakan tindak lanjut dari 6 transformasi bidang kesehatan yang sudah dimulai sejak tahun 2022, yang salah satunya adalah transformasi layanan primer.

“Tim dari pusat sudah datang tadi ke Puskesmas, postu dan Posyandu di Kota Makassar. Alhamdulillah bagus semua. Ini jadi cerminan kalau kota Makassar ini sudah siap menerapkan standar ILP pada layanan kesehatannya,” paparnya.

Ia juga menjelaskan berbagai program dan strategi yang akan diimplementasikan melalui ILP untuk memastikan layanan kesehatan yang lebih terpadu dan efisien.

Salah satu tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mendeteksi penyakit secara dini sehingga penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan efektif.

“Jadi semua bisa ke posyandu untuk memeriksa. Saya harap dengan hadirnya ILP dapat meningkatkan derajat masyarakat dan masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan dengan mudah,” tandasnya.

Berikut 19 Puskesmas yang dilaunching;

1. Tamalate

2. Kaluku Bodoa

3. Mamajang

4. Kassi-kassi

5. Paccerakkang

6. Baranglompoa

7. Ballaparang

8. Pamoang

9. Karuwisi

10. Layang

11. Antang perumnas

12. Bulorokeng

13. Rappokalling

14. Makkasau

15. Patinggalloang

16. Tamangapa

17. Sudiang

18. Sudiang raya

19. Minasaupan

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments