BACAONLINE.ID, JAKARTA – Ketua Umum PSSI yang baru Erick Thohir mengguyur 2 M bagi klub juara Liga 1 2022/23 yakni PSM Makassar.
Selain memberi hadiah bagi juara musim ini, Erick Thohir juga berjanji akan mengevaluasi manajemen keuangan PT LIB. Ihwal bersih-bersih operator Liga 1 atau PT LIB karena adanya ketidak konsistenan dalam pemberian bonus klub.
Seperti tahun 2015, bagi juara kompetisi klub peraih kemenangan tidak memperoleh bonus uang tunai, padahal klub sudah menganggarkan anggaran belanja untuk klub.
Berbeda tahun 2015, justru 2016 dan 2017 PT LIB memberikan bonus, selang setahun dan tahun selanjutnya kembali ditiadakan. Hal demikian membuat Ketum Erick Thohir gusar.
“Saya tidak bicara hanya Liga saja. PSSI pun seperti itu, karena saya bicara dengan Liga, kenapa ini tidak ada bonus? Ya memang tadi, tidak konsisten. lalu kalau ditanya kepemilikan liga dan PSSI, liga merasa sudah mentransfer uang ke PSSI, uangnya dipakai apa itu yang juga tidak konsisten,” ujar Erick Thohir, Rabu (19/4) kemarin.
Kedepan, Erick Thohir akan menerapkan manajemen sepakbola internasional seperti pola pemasukan AFC, FIFA Forward dan keuangan PT LIB tidak dicampur aduk.
Kendati demikian, Erick Thohir meminta semua pihak untuk tidak saling menyalahkan, Erick hanya mengajak rakyat pecinta sepakbola Indonesia untuk lebih bersabar untuk sebuah perubahan yang lebih baik.
“Jangan saling salah menyalahkan, tapi seperti yang saya bilang, kita harus introspeksi dan perbaikan. Tapi perbaikan tidak bisa dilakukan dalam satu saat langsung,” pungkas Menteri BUMN ini.
Reformasi Manajemen Sepakbola Indonesia
Kegusaran Erick Thohir terkait keanehan sistem bonus juara yang berubah-ubah membuat Ketua PSSI berlatar teknokrat ini mengambil sikap tegas dengan pernyataan bersih-bersih.
“Dan keuangan Liga dan PSSI harus terbuka dan transparan. Dan saya akan bersih-bersih seperti yang saya lakukan, yang harus dipertanggungjawabkan di Liga dan di PSSI,” urainya.
Reformasi sepakbola Indonesia menurut Ketum Erick Thohir termasuk bagi klub yang bernaung di bawah payung PSSI. Salah satunya, klub harus memiliki standar audit atau audit buku enam bulan sekali.
“Jangan sampai ada klub yang bangkrut, pemain tidak dibayar lagi. Kejadian-kejadian ini semua seperti apa? Lingkaran yang tidak baik, kalau kita tidak bersih-bersih secara manajemennya, akhirnya kita seperti pemadam kebakaran, ada kejadian baru datang, kan gak bisa seperti itu,” ucap Erick Thohir.