Makassar – Komunitas Jurnalis Politik (KJP) kembali menggelar dialog “Makassar Memanggil” dengan tema “Kekuatan Gen Z Tatap Pilwali Makassar 2024” yang berlangsung di Cafe Lorong Makassar, Sabtu (17/8).
Pengamat politik Muhammad Asratillah menyatakan bahwa data pemilih di Kota Makassar didominasi oleh generasi Z dan milenial, dengan jumlah pemilih usia 17-20 tahun mencapai 65 ribu orang, dan pemilih usia 21-30 tahun lebih dari 200 ribu orang.
“Pertanyaannya sekarang, siapa kandidat yang paling mampu merepresentasikan pemilih ini? Salah satunya adalah Ilham Ari Fauzi A Uskara,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa keterpilihan Gibran Rakabuming Raka sebelumnya menunjukkan adanya tradisi baru di kalangan pemilih muda ini.
Menurut Asratillah, Gen Z dan milenial seringkali tidak segera memantapkan pilihannya dan cenderung menunggu hingga masa kampanye berlangsung. Sebanyak 40 persen pemilih berusia 17-20 tahun memutuskan pilihan mereka seminggu sebelum hari pemilihan.
“Kandidat harus mencari formulasi kampanye politik yang lebih mudah dipahami oleh segmen ini. Isu yang penting bagi mereka adalah visual yang menarik, dengan lebih banyak grafis daripada teks,” katanya.
Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh), Dr. Abdi MPd, menambahkan bahwa Gen Z adalah generasi yang tumbuh di tengah revolusi Industri 4.0. “Gen Z hadir di tengah revolusi Industri 4.0, bahkan generasi milenial harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan Gen Z,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa Gen Z cenderung tidak menyukai kepemimpinan yang bersifat struktural atau komando, dan lebih menghargai calon pemimpin yang dapat memahami dan mengelola isu-isu digital dengan baik. “Gen Z harus menjadi pilot, menjadi orang yang banyak followersnya,” tegas Abdi.
Dialog ini menyoroti pentingnya memahami karakteristik dan preferensi pemilih muda dalam Pilwali Makassar 2024, dan bagaimana kandidat dapat menyesuaikan strategi kampanye mereka untuk meraih dukungan dari segmen pemilih ini.