Makassar – Universitas Hasanuddin (Unhas) mengawal ketat pelaksanaan hari pertama Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) – Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2025 dengan melakukan monitoring dan evaluasi secara langsung.
Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa menegaskan seluruh proses seleksi berjalan secara transparan, jujur, dan adil.
Ia memastikan tak ada ruang bagi praktik percaloan maupun pihak yang mencoba menjadi perantara kelulusan.
“Masuk ke Unhas itu tidak bisa lewat jalur belakang. Semua prosesnya kami pastikan bersih, jangan sampai ada yang tergiur tawaran calo atau cara-cara ilegal,” ujarnya.
Prof Jamaluddin juga menekankan sanksi tegas terhadap siapa pun, termasuk dari internal kampus, yang terlibat dalam praktik kecurangan seleksi mahasiswa baru.
“Kalau ada yang coba-coba main curang, kami tidak segan memecat. Bahkan ada yang sudah diterima pun kami batalkan jika terbukti tidak jujur. Sekolahnya juga bisa kami blacklist dari pendaftaran selanjutnya,” tegasnya.
Pelaksanaan UTBK SNBT tahun ini dibagi dalam dua sesi, yakni 23–30 April dan 2–3 Mei 2025. Wakil Rektor I Bidang Kemahasiswaan, Prof Ruslin, menyebut ada peningkatan jumlah peserta dibanding tahun sebelumnya.
“Tahun ini total ada 21.813 peserta yang memilih Unhas sebagai lokasi tes. Tahun lalu angkanya 20.222, jadi ada kenaikan,” jelasnya.
Ia mengatakan, kehadiran langsung Rektor dan jajaran senator universitas dalam monitoring menunjukkan komitmen Unhas terhadap pelaksanaan seleksi yang bersih dan kredibel.
“Monitoring ini adalah bentuk transparansi kami. Kami ingin semua proses seleksi berjalan sesuai prosedur dan bisa dipercaya masyarakat,” kata Prof Ruslin.
Apresiasi juga datang dari Wakil Ketua Majelis Wali Amanat, Prof Muhammad Arsyad Thaha, yang menilai pelaksanaan UTBK SNBT di Unhas berlangsung tertib dan profesional.
“Secara umum pelaksanaan UTBK di Unhas sudah sangat baik. Tim pelaksana juga sudah belajar dari pengalaman sebelumnya dan menjalankan tugasnya dengan maksimal,” ungkapnya.
