Bantaeng – Direktur Komunikasi Poltracking Indonesia, Muhammad Aditya Pradana angkat bicara soal survei yang mengatasnamakan Poltracking Indonesia untuk Pilkada Bantaeng 2024.
Dalam survei hoax tersebut yang disebar Tim IA-KAN, elektabilitas paslon nomor 2 Ilham – Kanita (IA-KAN) 50,1 persen.
Sementara paslon nomor 1 UJI-SAH 41,1 persen. Untuk tidak tahu atau tidak jawab 8,8 persen.
“Survei tersebut tidak benar. Kami tidak pernah mengadakan survei di Bantaeng pada periode 10 – 17 November 2024,” tegas Muhammad Aditya Pradana kepada media, Selasa 26 November 2024.
Dirinya menilai, paslon Ilham Azikin dan Kanita Kaffi tidak layak menjadi pemimpin di Bantaeng. Mengingat, belum terpilih, mereka telah berani membohongi masyarakat dengan survei hoax.
“Belum terpilih saja sudah berbohong bagaimana jika terpilih,” nilainya.
Aditya mengungkapkan, pihaknya akan mengambil langkah tegas jika Tim IA-KAN terus memanfaatkan survei hoax tersebut yang mengatasnamakan Poltracking Indonesia.
“Hoax ini, penggiringan opini publik. Kami merasa sangat dirugikan, dan kami akan ambil langkah tegas, terutama jika ada paslon yang terbukti memainkannya,” pungkasnya.