Makassar – Komunitas Jurnalis Politik (KJP) kembali menggelar diskusi politik dengan tema “Membedah Program Kerja dan Keberpihakan Calon Pemimpin Makassar.” pada Pilkada tahun 2024.
Pengamat Politik Unhas, Dr Ali Armunanto mengatakan bahwa peluang Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi (INIMI) memang sangat terbuka.
Apalagi INIMI menyuguhkan program-program yang aktual dan dibutuhkan oleh masyarakat Kota Makassar.
“INIMI dalam programnya berupaya menciptakan ekosistem ekonomi masyarakat yang merata,” ujarnya.
Apalagi, kata Ali, Program INIMI banyak berjejaring dengan program Wali Kota Makassar, Danny Pomanto.
Banyak program yang dimiliki Danny Pomanto untuk mendukung Kota Makassar yang aman dan nyaman.
“Misalnya Batalyon 120 yang muncul itu mengurangi kejahatan di jalanan,” ujar Ali.
Kemudian ada program ‘Makassar Tidak Rantasa’ (MTR)’. Terakhir peningkatan PAD Makassar dari awal menjabat hanya Rp500 M saat ini menapaki Rp2 Triliun.
“Kelihatannya memang, program INIMI sangat dekat dengan program wali kota sebelumnya, di mana program INIMI lebih singkat namun lebih kompleks,” tambah Ali.
Namun memang, kata Ali, konsepnya harus lebih dibumikan misalnya dengan menggunakan bahasa yang lebih mudah dimengerti oleh masyarakat.
Sementara itu Pengamat Politik UIN Alauddin, Febrianto Syam SIP MIP juga mengatakan bahwa program para calon wali kota Makassar perlu lebih didekatkan kepada masyarakat dan disampaikan lebih sederhana.
“Semua kandidat punya peluang di Makassar,” ujar Febrianto.
Ia menjelaskan bahwa ada tiga kelompok yang perlu disasar yakni ibu-ibu, tenaga pekerja, dan anak muda atau generasi Z.
“Kandidat itu harus bisa dekat dengan masyarakat, bisa berinteraksi dengan lebih fleksibel,” jelasnya. (*)