Makassar – Dalam momentum peringatan May Day (Hari Buruh) 1 Mei 2025 pekan ini, puluhan mahasiswa asal Papua yang berdomisili di Kota Makassar, Sulawesi Selatan angkat bicara.
Mereka kembali menegaskan komitmen teguh mereka terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menolak segala bentuk anarkisme.
Kelompok “Solidaritas Papua NKRI dan Anti Anarkisme” menjadi wadah bagi para mahasiswa ini untuk menyuarakan pesan perdamaian dan persatuan.
Everistus Ricardus, salah seorang mahasiswa asal Merauke dan bagian dari Organisasi Papua Asli (OAP) dengan lantang menolak segala upaya yang bertujuan memisahkan Papua dari Indonesia.
Ia juga berharap agar momentum May Day tetap kondusif dan mengajak para mahasiswa Papua untuk fokus pada pendidikan di kampus dan tidak ikut-ikutan dalam aksi dalam Momentum May Day.
“Papua adalah bagian tak terpisahkan dari NKRI,” tegas Everistus dalam siaran persnya, Selasa (29/4) kepada baca online.
“Kami menolak segala bentuk gerakan separatis dan berkomitmen untuk menjaga keutuhan bangsa. Slogan “I Love Indonesia” dan “Kita Papua adalah Indonesia” kembali dikumandangkan, menunjukkan komitmen yang tak tergoyahkan,” pungkasnya.
Aksi damai ini bukan sekadar simbolis. Para mahasiswa menekankan pentingnya kepatuhan pada hukum dan aturan di NKRI. Mereka mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Papua dan Indonesia yang lebih baik, serta berharap agar manfaat otonomi khusus dapat dirasakan secara nyata demi peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua.
Bules Morup, Ketua AMP Komite Makassar, menambahkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi ancaman dari kelompok separatis.
Ia mengingatkan agar para mahasiswa tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, baik dari dalam maupun luar negeri.
Mereka siap menjadi garda terdepan dalam mempertahankan keutuhan NKRI dan memastikan masa depan Papua yang cerah dalam bingkai Indonesia.
