Makassar – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Rini Widyantini, resmi melantik Zudan Arif Fakrulloh sebagai Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Pelantikan yang berlangsung di Jakarta ini menandai awal dari tanggung jawab besar yang diemban Zudan dalam memperbaiki dan mentransformasi manajemen aparatur sipil negara (ASN).
Dalam sambutannya, Rini menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara BKN, Lembaga Administrasi Negara (LAN), dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). “Outcome tidak bisa tercapai tanpa kolaborasi yang kuat. Saya mengharapkan kerja sama yang telah terbangun dengan baik ini terus ditingkatkan,” ujar Rini.
Rini juga mengingatkan Zudan mengenai empat pekerjaan rumah utama yang harus segera ditangani:
1. Penguatan Sistem Merit
BKN diharapkan memastikan proses rekrutmen, penempatan, dan promosi ASN dilakukan secara transparan dan akuntabel.
2. Pembinaan Manajemen ASN
Zudan diminta melaksanakan pengawasan, pembinaan, dan penyempurnaan sistem manajemen ASN agar lebih efektif.
3. Penilaian Kompetensi ASN
Pelaksanaan asesmen harus dilakukan secara profesional dan objektif, dengan fokus pada pengembangan kompetensi ASN.
4. Peningkatan Pelayanan Publik
Rini berharap BKN mampu meningkatkan pelayanan berbasis teknologi dan data yang akurat untuk efisiensi dan profesionalisme dalam melayani ASN.
Zudan, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri serta pernah menjadi Penjabat Gubernur di dua provinsi, bukanlah sosok baru dalam birokrasi. Ia menggantikan Haryomo Dwi Putranto yang sebelumnya menjabat sebagai Plt. Kepala BKN.
“Pergantian kepemimpinan ini bukan sekadar seremonial, tetapi juga momen penting untuk melanjutkan transformasi ini,” tegas Rini dalam penutup sambutannya.
Kini, di bawah kepemimpinan Zudan, BKN diharapkan semakin mampu membawa perubahan nyata bagi sistem kepegawaian negara menuju era baru yang lebih modern dan akuntabel.