BACAONLINE.ID, MAKASSAR – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin melepas ekspor bidang perikanan menuju Negara Hongkong senilai Rp.435,7 Juta, Rabu (4/10) malam di Bandara Internasional Hasanuddin Makassar.
Ekspor seberat 4.126 Kg tersebut melalui jalur udara pengiriman kargo. Adapun jenis komoditinya berupa ikan segar Keragu Hidup, Udang Ronggeng, Teripang Kering dan olahan perut ikan yang dikeringkan.
Periode lalu, eksportir melakukan ekspor komoditi perikanan jalur udara selalu melalui Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Bandara Surabaya dan Bandara I Gusti Ngurahrai Bali.
Namun sebagian juga melalui penerbangan langsung dengan pesawat penumpang ke Kuala Lumpur dan Singapura.
Bahtiar Baharuddin mengungkapkan, penerbangan langsung atau direct flight akan membuat kualitas produk lebih segar dan dengan begitu daya saing semakin bisa ditingkatkan.
“Hongkong sangat bergantung pada produk olahan hasil perikanan sehingga diharapkan adanya direct flight dari Makassar ke Hongkong. Kualitas perikanan daerah ini lebih fresh dan punya daya saing dengan jarak tempuh lebih singkat ketimbang melalui Jakarta dan Surabaya,” jelasnya.
Bahtiar menambahkan, atas laporan di Pemprov Sulsel, ekspor ke Negara Hongkong saat ini sebanyak dua kali dalam seminggu. Ia pun berharap produsen komoditi perikanan semakin meningkat dan mampu diekspor ke luar negeri setiap hari.
Selain itu, Bahtiar mengutarakan laporan dari eksportir ekspor komoditi perikanan di Sulsel akan dikirim ke negara-negara lain, seperti Jepang, Australia, Singapura dan Cina.
Tahap saat ini masih dalam proses administrasi dan pengajuan. “Kami akan buka penerbangan ekspor ke Jepang, Singapura, Australia, dan Cina, namun masih tahap proses perijinan,” kata Bambang Sujatmiko selaku Direktur Utama PT Rusky Aero Indonesia (Raiondo United Services) yang berdiri di samping Pj Bahtiar.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Ketua DPRD Sulsel Muzayyin Arif, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Sulsel Ahmadi Akil, Wakil Bupati Wajo Amran, Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari, serta pejabat Forkopimda Sulsel.
