Maros – Suhartina Bohari, calon wakil Bupati Maros dari calon Bupati Chaidir Syam, dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) dalam hasil tes kesehatan bakal calon kepala daerah oleh KPU Maros. Chaidir Syam, calon bupati yang menjadi pasangannya, menyatakan menghormati keputusan tersebut.
Pasangan Chaidir-Suhartina (Hati Kita Kere. Jilid II) sebelumnya telah menjalani pemeriksaan kesehatan yang diselenggarakan oleh KPU Maros.
“Benar, kami telah diberi tahu secara resmi oleh pihak KPU. Saat ini, kami sedang berkoordinasi dengan partai koalisi terkait pengganti Ibu Suhartina Bohari. Kami juga terkejut dengan hasil ini, tetapi kami tetap menghormati keputusan KPU Maros. Kami patuh terhadap aturan,” ujar Chaidir.
Chaidir juga menyebutkan bahwa pihaknya sudah mulai membahas beberapa nama calon pengganti Suhartina Bohari.
“Saat ini, kami telah membahas beberapa nama sebagai pengganti. Kami belum berkomunikasi langsung dengan Ibu Suhartina. Tim pasangan calon menerima hasil ini, dan kami menghimbau masyarakat Maros untuk menjaga suasana politik agar tetap kondusif,” tambahnya.
Ketua KPU Maros, Jumaedi, menegaskan bahwa Suhartina Bohari dinyatakan tidak memenuhi syarat, sehingga Chaidir Syam harus mengganti calon wakilnya.
“Hasil pemeriksaan kesehatan menyatakan Chaidir Syam memenuhi syarat (MS), sedangkan Suhartina Bohari tidak memenuhi syarat (TMS),” ungkap Jumaedi.
Ia juga tidak merinci secara detail alasan spesifik yang membuat Suhartina TMS, namun diketahui ada 20 item pemeriksaan yang dilakukan, termasuk tes narkotika.
“TMS ini disebabkan oleh hasil pemeriksaan kesehatan, dan kami tidak bisa mengungkapkan detailnya. Kami telah memberi tahu tim pasangan calon untuk mengajukan penggantian calon dalam batas waktu 3 hari sejak berita acara hasil diberikan. Jika tidak ada pengganti dalam waktu tersebut, maka pasangan calon dianggap gugur dalam pilkada Maros,” jelasnya.
Dalam Pilkada Maros 2024, hanya terdapat satu pasangan calon yang resmi mendaftar ke KPU Maros, yakni pasangan Chaidir Syam-Suhartina Bohari yang didukung koalisi partai terdiri dari PAN, PKS, Golkar, Nasdem, PKB, Gerindra, Hanura, PBB, Demokrat, dan Perindo. Dengan situasi ini, pilkada Maros berpotensi dihadapkan dengan calon tunggal melawan kotak kosong.