BACAONLINE.ID, JAKARTA – Rapat kerja nasional (rakernas) Partai Nasdem akhirnya memilih 3 nama bakal calon presiden 2024 nanti.
Tiga nama tersebut diantaranya dua kepala daerah (gubernur) dan satu panglima TNI. Mereka adalah Anies Baswedan (gubernur DKI Jakarta), Ganjar Pranowo (gubernur Jawa Tengah) dan Andika Perkasa (panglima TNI). Apa alasan Partai Nasdem memilih mereka ?
Ketua DPP Nasdem Willy Aditya mengungkapkan nama Anies dan Ganjar dipilih karena mempunyai suara dominan di daerah, sehingga rakernas memutuskan dua nama kepala daerah tersebut sebagai capres 2024 dari Nasdem.
“Bagaimana 2 nama besar itu hampir di semua survei yang kami lakukan, dalam survei dapil yang kami lakukan 2 nama itu sangat dominan. Sehingga itu menjadi pilihan yang rasional bagi kami partai NasDem,” papar Willy saat konferensi pers di JCC, Jakarta Pusat, Sabtu (18/6).
Berbeda Andika Perkasa, kata Willy, menurut hasil rakernas karena Andika mampu merepresentasikan keseimbangan kekuatan militer-sipil.
“Terkait dengan Andika Perkasa, variable yang lebih kualitatif. Bagaimana komitmen menjaga negara bangsa, bagaimana komitmen menjaga stabilitas dan kemudian keseimbangan antara representasi sipil dan militer,” ungkapnya.
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menegaskan, tiga nama tersebut diumumkan lebih awal karena ingin mempersiapkan elektoral kandidat yang diusung capres 2024.
“Kalau ada yang bertanya kenapa malam hari ini NasDem sudah mempersiapkan calon presiden yang akan diusungnya pada 2024? Jawabannya sederhana. Karena kita tahu diri,” kata Paloh di JCC, Jakarta Pusat, Jumat (17/6).
Surya Paloh mengakui kekurangan Nasdem, namun tetap beriktihar memperjuangkan kandidat usungan nasdem menang dalam pilpres 2024 mendatang.
“Kita tidak bisa bekerja dalam speed yang sama. Kita tidak bisa bekerja seperti itu. Kita tahu kita masih punya banyak kelemahan. Kita tahu kita masih kurang persyaratan, tetapi kita berikhtiar,” ujar Paloh.
“Kita mohon kepada Sang Maha Pencipta. Diniatkan dengan niat baik, ketulusan hati, kejujuran hati. Ini modal kita dan kalau ada yang mau bermain-main dengan NasDem, itu bukan urusan NasDem lagi,” sambungnya.