Ahli Sniper Asal Rusia Alexander Pochuev Ungkap Keanehan Insiden Penembakan Capres Donald J Trump

banner 970x250 banner 970250

Makassar – Ahli penembak jitu (sniper) asal negara Rusia Alexander Pochuev mengungkapkan keanehan terhadap insiden penembakan mantan Presiden Amerika Serikat sekaligus Capres Amerika Serikat saat ini, Donald J Trump.

Hal itu dibeberkan Alexander Pochuev yamg juga merupakan Wakil Presiden Federasi Menembak Jarak Jauh di Russia Today.

cropped cropped 853FEDBB 8E5D 43D8 93BA 58386E984568 scaled 1 1

Dalam tulisan Alexander di Russia Today, secret service berhasil melumpuhkan Thomas Mattew Crooks sang jagal penembak Donald Trump hanya dalam waktu singkat.

Trump lolos dari maut setelah menolehkan kepala ke arah kanan panggung saat kampanye di Rally, AS, Sabtu (13/7) lalu.

“Jika saja ia (Trump) tidak melakukan gerakan mendadak ini, mungkin dia akan keluar dari kontestasi Pilpres AS, jika tidak kehilangan nyawa,” ujar Alexander dikutip CNN dari Russia Today.

Kejadian tersebut, dalam investigasi awal, Thomas Matthew Crooks sempat melepaskan tiga peluru dari senapan serbu semi otomatis berjenis Assault Rifle senjata milik ayahnya.

Seperti disebutkan, satu peluru mengenai daun telinga sebelah kanan tepat Donald Trump menolehkan kepalanya ke kanan.

Menurut hitungan balistik yang dipelajarinya, peluru membutuhkan waktu 0,14 detik untuk mencapai targetnya. Analisis Alexander juga menyebut Trump sudah menolehkan kepala saat Crooks menarik pelatuk.

Otomatis, kata Alexander peluru dengan kecepatan awal lebih dari 1.100 meter per detik yang dilesakkan meleset hingga mengenai hanya merobek daun telinga bagian kanan Trump.

Sementara dua peluru yang dilepaskan lainnya merupakan tarikan otomatis dan menunjukkan kemampuan Crooks menembak buruk atau ketidakmampuan mengendalikan diri di bawah tekanan.

Hal aneh yang dirasa Alexander adalah secret service langsung melumpuhkan Crooks dengan setidaknya dua peluru tak lama setelah Crooks menembak.

Artinya, pengamanan vip tersebut sudah melacak posisi Crooks dengan tepat yang hanya berjarak 150 meter.

“Ini adalah hasil yang sangat baik. Dan itu akan terjadi bahkan dalam kompetisi menembak di mana target dan jarak diketahui, dan perintah ‘tembak’ diberikan. Jadi, jelas bahwa penembak jitu Pasukan Khusus sudah membidik Crooks di jangkauan senapan mereka pada saat tembakan dilepaskan,” tulisnya.

“Jadi mengapa mereka tidak melepaskan tembakan lebih cepat (sebelum Crooks melepaskan tembakan ke arah Trump)? Dan mengapa mereka membiarkan penembak begitu dekat dan tidak menanggapi laporan saksi mata tentang seorang pria aneh dengan pistol?,” pungkasnya.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments