Menteri Syahrul Yasin Limpo Harap Pabrik Olah Porang jadi Tepung di Lombok Barat Diikuti Daerah Lain

banner 970x250 banner 970250

BACAONLINE.ID, JAKARTA – Kementerian Pertanian RI mendukung hadirnya mega pabrik olah Porang di Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Nantinya, pabrik tersebut akan mengolah bahan baku utama Porang menjadi tepung Glukomanan dengan kadar 90 persen. Diharapkan pabrik olahan Porang tersebut akan menumbuhkan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani.

banner 970x250

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanam Pangan Kementan RI, Gatut Sumbogodjati menuturkan, hadirnya pabrik tersebut akan melengkapi rangkaian pembangunan pertanian dari hulu ke hilir. Olehnya, Kementan RI sangat mengapresiasi ide pabrik olahan Porang itu.

“Semakin banyak industri pengolahan porang yang tumbuh di wilayah sumber produksi, maka biaya transportasi dapat ditekan sehingga petani porang dapat menikmati harga yang lebih baik,” demikian dikatakan Gatut pada acara peletakan batu pertama pembangunan pabrik porang di Sekotong, Lombok Barat, Rabu (25/5) lalu

Ia pun meminta, pemerintah daerah setempat tingkat daerah hingga wilayah untuk saling berkoordinasi menunjang pertumbuhan olahan Porang di wilayah NTB, agar menjadi nilai lebih bagi petani, dan segi ekspor nasional.

“Kami berharap Dinas Pertanian dan Dinas Perindustrian serta instansi terkait di kabupaten maupun provinsi untuk berperan dalam mengkoordinasikan tumbuhnya pengembangan porang dari hulu sampai hilir dalam satu kesatuan sistem agar saat memulai menanam porang, sudah jelas mitra pasarnya,” pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam siaran vidio mengatakan, Provinsi NTB akan menjadi ‘pilot project’ atas hadirnya pabrik pengolahan Porang tepung Glukomanan kadar 90 persen atas inisiasi PT Rezka Nayatama.

Tentu, kata SYL, kabupaten Lombok Barat menjadi lompatan dalam rantai industri Porang nasional. “Tidak hanya di NTB saja, pabrik di Lombok Barat ini diharapkan bisa menjadi acuan di Indonesia. Saya pasti mendukung,” ujarnya.

Perwakilan PT Rezka Nayatama, Moshe Darron Panjaitan mengatakan terbangunnya pabrik porang ini merupakan tindak lanjut arahan presiden Jokowi dalam mengembangkan hilirisasi sebagai kunci meningkatkan nilai tambah produk pertanian. Pasalnya nilai jual produk pangan harus meningkat dan bisa bersaing di pasar internasional.

“Kami mencoba berkontribusi dengan membuat pabrik yang hasil akhirnya tepung glukomanan kadar 90 persen. Pabrik itu nantinya akan jadi pabrik pertama di Indonesia dengan kualitas produk yang bermutu. Produk dari pabrik itu akan ditujukan ke pasar ekspor,” ucapnya.

“Pabrik mulai beroperasi pada akhir tahun ini dengan kapasitas produksi tepung glukomonan kadar 90 persen sebanyak 20 ton per bulan. Tepung ini bahan baku pangan, farmasi, dan kosmetik,” pinta Moshe.

Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid mengapresiasi pendirian pabrik pengolahan Porang di daerahnya. Menurutnya, ini bukan hanya membangun hilirisasi hasil produk pengolahan porang saja namun juga kehadiran pabrik porang dapat membuat petani porang di Kabupaten Lombok Barat khususnya dan seluruh Kabupaten se-NTB bergairah untuk menanam porang dalam skala yang lebih luas.

“Saat ini sudah ada puluhan kelompok tani yang sudah dibina oleh PT. Rezka Nayatama. Kehadiran pabrik pengolahan porang ini, adalah bukti bahwa Kabupaten Lombok Barat sangat terbuka untuk menerima investasi,” tutupnya.

Perlu anda tahu, untuk mencapai target 240 ton tepung glukomanan kadar 90 persen, pabrik ini membutuhkan 4.320 ton porang per tahun. Dengan rata-rata panen 2 kilogram per tanaman dan per hektar bisa untuk 40.000 tanaman, maka dibutuhkan setidaknya 108 hektar.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments